Sejarah Berdirinya Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI)

Jasa Besar Soeratin Sebagai Pendiri PSSI

PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun 1928. Ketika kembali ke tanah air Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan bangunan Belanda “Sizten en Lausada” yang berpusat di Yogyakarta. Di sana ia merupakan satu-satunya orang Indonesia yang duduk dalam jajaran petinggi perusahaan konstruksi yang besar itu. Akan tetapi, didorong olehjiwa nasionalis yang tinggi, Soeratin mundur dan perusahaan tersebut.

Setelah berhenti dan “Sizten en Lausada’, ia lebih banyak aktif di bidang pergerakan. Sebagai seorang pemuda yang gemar bermain sepak bola, Soeratin menyadari sepenuhnya untuk menerapkan Sumpah Pemuda. Soeratin melihat sepak bola sebagai salah satu sarananya.Untuk melaksanakan cita-citanya itu, Soeratin mengadakan pertemuan demi pertemuan dengan tokoh-tokoh sepakbola di Solo, Yogyakarta, dan Bandung. Kemudian diadakan pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta yang dihadiri oleh Soeri — ketua VIJ (Voetbatbond Indonesische Jakarta) bersama dengan pengurus lainnya. Dalam pertemuan tersebut dimatangkanlah gagasan mengenai perlunya dibentuk sebuah organisasi persepakbolaan nasional.

Selanjutnya, dilakukan juga pematangan gagasan tersebut di kota Bandung, Yogya, dan Solo yang dilakukan dengan tokoh pergerakan nasional seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, A Hamid, Soekarno (bukan Bung Karno), dan lain-lain. Sementara dengan kota lainnya dilakukan kontak pribadi atau kurir seperti dengan Soediro di Magelang (Ketua Asosiasi Muda). Kemudian pada tanggal 19 April 1930, berkumpullah wakil- wakil dan JIJ (Sjamsoedin — mahasiswa RHS); wakil Bandoengsche Indonesisd,e Voetbal Bond (BIVB) Gatot; Persatuan lepak bola Mataram (PSM) Yogyakarta, Daslam Hadiwasito, A.Hamid, M. Amir Notopratomo; Vortenlandsche Voetbal Bond (WB) Solo Soekarno; Madioensche Voethal Bond (MVB), Kartodarmoedjo; Indonesische
Voetbal Bond Magelang (IVBM) E.A Mangindaan (saat itu masih menjadi siswa HKS/Sekolah Guru,ju9a Kapten Kes.IVBM) Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB) diwakili Pamoedji.

Dari pertemuan tersebut maka, lahirlah PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia) nama PSSI mi diubah dalam kongres PSSI di Solo 1950 menjadi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia
yang juga menetapkan Jr. Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI. Begitu PSSI terbentuk, Soeratin dkk segera menyusun program yang pada dasarnya menentang berbagai kebjakan yang diambil pemerintah Belanda melalui NIVB. PSSI melahirkan stridij program, yakni program perjuangan seperti yang dilakukan oleh partal dan organisasi massa yang telah ada. Kepada setiap bonden/perserikatan diwajibkan melakukan kompetisi internal untuk strata I dan II, selanjutnya di tingkatkan ke kejuaraan antar perserikatan yang disebut “Steden Tournooi dimulai pada tahun 1931 di Surakarta.

Perkembangan PSSI Setelah Pembentukannya

Tim NIVU

Dalam perkembangannya, sepak bola mulai dimainkan bangsa Indonesia di berbagai tempat umum, sepertijalan dan alun-alun. Setelah perserikatan dicanangkan PSSI, kegiatan persepakbolaan di Surakarta semaik marak. Kegiatan sepak bola kebangsaan yang digerakkan PSSI, kemudian menggugah Susuhunan Paku Buwono X untuk mendirikan stadion Sriwedari. Stadion pertama di Indonesia tersebut sudah dilengkapi dengan lampu. Stadion itu diresmikan Oktober 1933. Dengan adanya stadion Sriwedari mi kegiatan persepakbolaan semakin gencar. Lebih jauh, Soeratin mendorong pula pembentukan badan olahraga nasional, agar kekuatan olahraga pribumi semakin
kokoh melawan dominasi Belanda. Tahun 1938 berdirilah ISI (Ikatan Sport Indonesia), yang kemudian menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (15-22 Oktober 1938) di Solo. Karena kekuatan dan kesatuan PSSI yang klan lama klan bertambah akhirnya NIVB pada tahun 1936 berubah menjadi NIVU (Nederlandsh Indesche Voetbal Unie) dan mulailah dirintis kerja sama dengan PSSI.

Sebagai tahap awal NIVU mendatangkan tim dan Austria “WinnerSportClubpada tahun 1936. Pada tahun 1938 atas nama Dutch East Indies, N1V1J mengirimkan timnya ke Pia!a Dunia 1938, namun para pemainnya bukanlah berasal dan PSSI melainkan dan NIVU walaupun terdapat 9 orang pemain pribumi/Tionghoa. Hal tersebut sebagai aksi protes Soeratin karena beliau menginginkan adanya pertandingan antara tim NIVU dan PSSI terlebih dahulu sesuai dengan penjanjian kerja sama azara mereka, yakni perjanjian kerja sama yang disebut “GenteIemen Agreemenr yang ditandatàngani oleh Soeratin (PSSI) dan Masterbroek (NIVU) pada 5 Januari 1937 di Jogyakarta. Selain itu, Soeratin juga tidak menghendaki bendera yang dipakai adalah bendera NIVU beLanda)

Dalam, Kongres PSSI 1938 di Solo, Soeratin membatalkan secara sepihak eranjian denga n NlVU tersebut. Soerati n menga khini tugasnya di PSSI sejak tahun 1942, setelah sempat menjadi ketua
kehormatan antara tahun 1940 — 1941, dan terpilih kembali di tahun 1942. Masuknya balatentara Jepang ke Indonesia menyebabkan PSSI pasif dalam berkompetisi. Hal itu karena Jepang memasukkan PSSI sebagai bagian dan Tai Iku Kai, yakni badan keolahragaan bikinan Jepang. PSSI pun kemudian masuk pula menjadi bagian dan Gelora (1944) dan baru lepas otonom kembali dalam kongres PORI III di Yogyakarta (1949).



Demo Blog NJW V2 Updated at: 9:57 PM

0 comments:

Post a Comment